Minggu, 19 Januari 2014

Puisi Lama

Macam-macam Puisi Lama Beserta Contoh Puisi lama terdiri dari: pantun, syair, mantra, gurindam, talibun, karmina dan bidal. Puisi lama yang paling sering dibaca adalah pantun, gurindam, dan syair. Padahal, jenis puisi lama dibedakan menjadi 14 sebagai berikut: 1. Pantun adalah puisi lama yang terdiri dari empat larik bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata. Ciri-ciri pantun: 1. Setiap bait terdiri 4 baris 2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran 3. Baris 3 dan 4 merupakan isi 4. Bersajak a – b – a – b 5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata 6. Berasal dari Melayu (Indonesia) Contoh Pantun: Tumbuh merata pohon tebu Pergi ke pasar membeli daging Banyak harta miski ilmu Bagai rumah tak berdinding Anak ayam turun sembilan Mati satu tinggal delapan Ilmu boleh sedikit ketinggalan Tapi jangan sampai putus harapan Jika ingin mendulang cadas Jangan lupa pula baja Jika murid tambah cerdas Gurupun ikut bahagia 2. Karmina adalah puisi lama yang terdiri atas dua larik. Karmina juga disebut pantun kilat. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung. Contoh karmina: Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu masih bertanya pula Gendang gendut tali kecapi Kenyang perut senanglah hati Lain dulang lain kakinya Lain orang lain hatinya 3. Pantun Berkilat adalah pantun yang selalu berkait dari baik yang satu ke bait yang lain. Contoh pantun berkait: Terus tersenyum bunga tiada malu Karna memang di dunia itu tugasnya Kotor hati jadi langsung mengguru Beta jadi bingung mau jalan kemana Harumnya bikin elus beta punya hati Seakan takkan pernah tutup matanya Cinta tak kunjunglah jua beta rasai Hancur batin ditumbuk nestapa Siap kalau ada rasa orang mau berbagi Bunga memang dikau itu pelipur lara Mampus beta punya hati dikoyak sepi Teguk sempitnya hari beta kawan derita Karna memang di dunia itu tugasnya Siap kalau ada rasa orang mau berbagi Beta jadi bingung mau jalan kemana Mampus beta punya hati dikoyak sepi Kalau tuan pergi ke Tanjung Belikan saya pisau lipat Kalau tuan menjadi burung Saya menjadi benang pengikat Kalau tuan pergi ke Kelang Saya hantar sampai ke Linggi Kalau tuan menjadi helang Saya menjadi kayu tinggi Jikalau tuan mencari buah Saya pun mencari pandan Jikalau tuan menjadi nyawa Saya pun menjadi badan 4. Talibun adalah puisi lama yang terdiri atas empat larik atau lebih asalkan genap. Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya. Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut: Ia merupakan sejenis puisi bebas Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci Tiada pembayang. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang berirama seperti pengulangan dll) Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita penglipur lara Contoh Talibun: Tengah malam sudah terlampau Dini hari belum lagi nampak Budak-budak dua kali jaga Orang muda pulang bertandang Orang tua berkalih tidur Embun jantan rintik-rintik Berbunyi kuang jauh ke tengah Sering lanting riang di rimba Melenguh lembu di padang Sambut menguak kerbau di kandang Berkokok mendung, Merak mengigal Fajar sidik menyinsing naik Kicak-kicau bunyi Murai Taktibau melambung tinggi Berkuku balam dihujung bendul Terdengar puyuh panjang bunyi Puntung sejengkal tinggal sejari Itulah alamat hari nak siang (Hikayat Malim Deman) 5. Seloka merupakan puisi lama yang berasal dari India. Seloka mi rip dengan pantun karena terdapat sampiran dan isi. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris. Ciri-ciri seloka: a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua. b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga c. Dan seterusnya a. Contoh seloka 4 baris: anak pak dolah makan lepat, makan lepat sambil melompat, nak hantar kad raya dah tak sempat, pakai sms pun ok wat ? b. Contoh seloka lebih dari 4 baris: Baik budi emak si Randang Dagang lalu ditanakkan Tiada berkayu rumah diruntuhkan Anak pulang kelaparan Anak dipangku diletakkan Kera dihutan disusui 6. Gurindam adalah puisi lama yang terdiri atas dua larik dan bersajak a-a. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Ciri-ciri gurindam: a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst. b. Berasal dari Tamil (India) c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat. Contoh Gurindam : Pabila banyak mencela orang Itulah tanda dirinya kurang Dengan ibu hendaknya hormat Supaya badan dapat selamat 7. Syair adalah puisi lama yang terdiri atas empatbbaris yang berupa isi, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud). Syair berasal dari Arab. Ciri-ciri syair: a. Setiap bait terdiri dari 4 baris b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata c. Bersajak a – a – a – a d. Isi semua tidak ada sampiran e. Berasal dari Arab Contoh syair: Syair Abdul Muluk -Berhentilah kisah raja Hindustan Tersebutlah pula suatu perkataan Abdul Hamid Syah Paduka Sultan Duduklah Baginda bersuka-sukaan Abdul Muluk putera Baginda Besarlah sudah bangsa muda Cantik menjelis usulnya syahda Tiga belas tahun umurnya ada Parasnya elok amat sempurna Petak majelis bijak laksana Memberi hati bimbang gulana Kasih kepadanya mulia dan hina -Pada zaman dahulu kala (a) Tersebutlah sebuah cerita (a) Sebuah negeri yang aman sentosa (a) Dipimpin sang raja nan bijaksana (a) Negeri bernama Pasir Luhur (a) Tanahnya luas lagi subur (a) Rakyat teratur hidupnya makmur (a) Rukun raharja tiada terukur (a) Raja bernama Darmalaksana (a) Tampan rupawan elok parasnya (a) Adil dan jujur penuh wibawa (a) Gagah perkasa tiada tandingnya (a) 8. Mantra adalah puisi lama yang diucapkan orang untuk memohon sesuatu. Contoh mantra: Assalammu’alaikum putri satulung besar Yang beralun berilir simayang Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu Aku membawa sadap gading Akan membasuh mukamu 9. Bidal adalah puisi lama berupa kalimat singkat yang mengandung pengertian dalam bentuk kiasan. Bidal termasuk puisi sebab memunyai gerak lagu ,lagu atau irama.Ada beberapa jenis Bidal,tergantung dari segi tinjauannya. 1.Berdasarkan Asal Kejadiannya a. Bidal dari lingkungan petani contoh : Pagar makan tanaman (Orang yang dipercaya menjaga sesuatu justeru merusak yang dijaganya. b.Bidal dari lingkungan Rumah Tangga contoh: Besar pasak daripada tiang ,(besar pengeluaran daripada penghasilan) c.Bidal dari lingkungan nelayan contoh : Ombak yang kecil jangan diabaikan (Hal-hal yang kecil jangan disepelekan) d. Bidal di lingkungan guru dan Ulama contoh: Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.(kalau kita hanya setengah-setengah dalam melakukan pekerjaan,tentu tidak akan dapat mencapai hasil yang memuaskan. e. Bidal dari lingkangan saudagar atau pedagang. Contoh:murah dimulut mahal di timbangan (mudah berjanji tapi tidak mau menepati janjinya. 2.Berdasarkan Jenisnya a.Ungkapan Ungkapan adalah kiasan pendek yang terdiri atas dua patah kata. contoh: Panjang tangan : suka mengambil barang orang lain b. Pepatah Pepatah adalah kiasan yang tepat dan langsung untuk mematahkan cakap orang sehingga lawan berbicara tidak dapat berkilah lagi. contoh: Besar pasak daripada tiang (besar pengeluaran daripada penghasilan) c.Peribahasa Peribahasa adalah segala bentuk atau cara berbahasa tidak dalam arti sebenarnya. contoh : masuk tak genap keluar tak ganjil (orang yang tidak dihargai dalam masyarakat). d.Perumpamaan Perumpamaan adalah kalimat yang membandingkan keadaan yang sebenarnya dengan keadaan lain yang ada di alam.Biasanya dimulai dengan kata; seperti,umpama,laksana,bagai, sepantun atau bak. contoh : bagai air di daun talas ( orang yang tidak tetap pendiriannya) e. Ibarat Ibarat adalah perumpamaan yang lebih tegas daripada perumpamaan biasa karena diberi penjelasan lebih lanjut. contoh :Bagai kerakap tumbuh di batu,hidup segan mati tak mau (orang yang hidupnya sangat merana. f.Tamsil Tamsil adalah kiasan yang bersajak dan berirama. contoh : Tua –tua keladi makin tua makin jadi (orang yang makin tua usianya,makin berbuat seperti anak muda. g.Kata-kata arif Kata-kata arif adalah ucapan yang berupa kiasan yang mengandung kebijaksanaan. contoh :sedia payung sebelum hujan (berjaga-jaga dahulu sebelum terjadi sesuatu yang kurang baik). h.Pemeo Pemeo adalah kalimat pendek yang pada mulanya hanya diucapkan oleh seseorang saja.Tapi pada suatu waktu ditiru oleh orang banyak. contoh : maju terus pantang mundur sekali merdeka tetap merdeka 10. Matsuni adalah puisi lama yang berisi pujaan terhadap orang-orang besar atau perbuatan yang penting. 11. Rubai adalah puisi lama bernafaskan agama atau kepercayaan yang terdiri atas empat lari berima a-a-b-b. 12. Gazal adalah puisi lama yang terdiri dari delapan larik yang berisi masalah kebatinan yang tinggi. 13. Kithah adalah puisi lama yang mempunyai bentuk tidak teratur yang bersifat keagamaan dan memberi nasihat. 14. Nazam adalah puisi lama yang terdiri dari dua belas larik berisi cerita tentang hamba raja yang setia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar