Minggu, 19 Januari 2014
Puisi Pendidikan
Dengan ilmu aku meraih impian
Ketika pendidikan yang selalu ku junjung tinggi
Tidak didukung dengan bantuan yang ada
Bisa apa aku.. Hanya tangisan melihat sekolah ku
Ketika hujan hatiku meringis, melihat tetesan air
Tetesan air yang jatuh perlahan membasahi meja ku
Mengapa seperti ini… Ketika impianku dihalangi
Tetapi aku tidak akan menyerah.. Tuhan tau itu
Pasti ada jalan untuk masa depan ku
Pendidikan akan selalu ku junjung tinggi
Walau terbatas .. Aku percaya selalu ada jalan
Bagi setiap orang yang percaya kepadaNya
Puisi Lama
Macam-macam Puisi Lama Beserta Contoh
Puisi lama terdiri dari: pantun, syair, mantra, gurindam, talibun, karmina dan bidal. Puisi lama yang paling sering dibaca adalah pantun, gurindam, dan syair. Padahal, jenis puisi lama dibedakan menjadi 14 sebagai berikut:
1. Pantun
adalah puisi lama yang terdiri dari empat larik bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata.
Ciri-ciri pantun:
1. Setiap bait terdiri 4 baris
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a – b – a – b
5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh Pantun:
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miski ilmu
Bagai rumah tak berdinding
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
Jika ingin mendulang cadas
Jangan lupa pula baja
Jika murid tambah cerdas
Gurupun ikut bahagia
2. Karmina
adalah puisi lama yang terdiri atas dua larik. Karmina juga disebut pantun kilat. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh karmina:
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu masih bertanya pula
Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senanglah hati
Lain dulang lain kakinya
Lain orang lain hatinya
3. Pantun Berkilat
adalah pantun yang selalu berkait dari baik yang satu ke bait yang lain.
Contoh pantun berkait:
Terus tersenyum bunga tiada malu
Karna memang di dunia itu tugasnya
Kotor hati jadi langsung mengguru
Beta jadi bingung mau jalan kemana
Harumnya bikin elus beta punya hati
Seakan takkan pernah tutup matanya
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
Hancur batin ditumbuk nestapa
Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Bunga memang dikau itu pelipur lara
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
Teguk sempitnya hari beta kawan derita
Karna memang di dunia itu tugasnya
Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Beta jadi bingung mau jalan kemana
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan saya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Saya menjadi benang pengikat
Kalau tuan pergi ke Kelang
Saya hantar sampai ke Linggi
Kalau tuan menjadi helang
Saya menjadi kayu tinggi
Jikalau tuan mencari buah
Saya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Saya pun menjadi badan
4. Talibun
adalah puisi lama yang terdiri atas empat larik atau lebih asalkan genap. Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.
Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:
Ia merupakan sejenis puisi bebas
Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian
Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci
Tiada pembayang. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya
Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang berirama seperti pengulangan dll)
Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara
Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita penglipur lara
Contoh Talibun:
Tengah malam sudah terlampau
Dini hari belum lagi nampak
Budak-budak dua kali jaga
Orang muda pulang bertandang
Orang tua berkalih tidur
Embun jantan rintik-rintik
Berbunyi kuang jauh ke tengah
Sering lanting riang di rimba
Melenguh lembu di padang
Sambut menguak kerbau di kandang
Berkokok mendung, Merak mengigal
Fajar sidik menyinsing naik
Kicak-kicau bunyi Murai
Taktibau melambung tinggi
Berkuku balam dihujung bendul
Terdengar puyuh panjang bunyi
Puntung sejengkal tinggal sejari
Itulah alamat hari nak siang
(Hikayat Malim Deman)
5. Seloka
merupakan puisi lama yang berasal dari India. Seloka mi rip dengan pantun karena terdapat sampiran dan isi. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Ciri-ciri seloka:
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya
a. Contoh seloka 4 baris:
anak pak dolah makan lepat,
makan lepat sambil melompat,
nak hantar kad raya dah tak sempat,
pakai sms pun ok wat ?
b. Contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
6. Gurindam
adalah puisi lama yang terdiri atas dua larik dan bersajak a-a. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Ciri-ciri gurindam:
a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.
Contoh Gurindam :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat
7. Syair
adalah puisi lama yang terdiri atas empatbbaris yang berupa isi, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud). Syair berasal dari Arab. Ciri-ciri syair:
a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
Contoh syair:
Syair Abdul Muluk
-Berhentilah kisah raja Hindustan Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan
Abdul Muluk putera Baginda
Besarlah sudah bangsa muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada
Parasnya elok amat sempurna
Petak majelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina
-Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
8. Mantra
adalah puisi lama yang diucapkan orang untuk memohon sesuatu.
Contoh mantra:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
9. Bidal
adalah puisi lama berupa kalimat singkat yang mengandung pengertian dalam bentuk kiasan. Bidal termasuk puisi sebab memunyai gerak lagu ,lagu atau irama.Ada beberapa jenis Bidal,tergantung dari segi tinjauannya.
1.Berdasarkan Asal Kejadiannya
a. Bidal dari lingkungan petani
contoh : Pagar makan tanaman (Orang yang dipercaya menjaga sesuatu justeru merusak yang dijaganya.
b.Bidal dari lingkungan Rumah Tangga
contoh: Besar pasak daripada tiang ,(besar pengeluaran daripada penghasilan)
c.Bidal dari lingkungan nelayan
contoh : Ombak yang kecil jangan diabaikan (Hal-hal yang kecil jangan disepelekan)
d. Bidal di lingkungan guru dan Ulama
contoh: Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.(kalau kita hanya setengah-setengah dalam melakukan pekerjaan,tentu tidak akan dapat mencapai hasil yang memuaskan.
e. Bidal dari lingkangan saudagar atau pedagang.
Contoh:murah dimulut mahal di timbangan (mudah berjanji tapi tidak mau menepati janjinya.
2.Berdasarkan Jenisnya
a.Ungkapan
Ungkapan adalah kiasan pendek yang terdiri atas dua patah kata.
contoh: Panjang tangan : suka mengambil barang orang lain
b. Pepatah
Pepatah adalah kiasan yang tepat dan langsung untuk mematahkan cakap orang sehingga lawan berbicara tidak dapat berkilah lagi.
contoh: Besar pasak daripada tiang (besar pengeluaran daripada penghasilan)
c.Peribahasa
Peribahasa adalah segala bentuk atau cara berbahasa tidak dalam arti sebenarnya.
contoh : masuk tak genap keluar tak ganjil (orang yang tidak dihargai dalam masyarakat).
d.Perumpamaan
Perumpamaan adalah kalimat yang membandingkan keadaan yang sebenarnya dengan keadaan lain yang ada di alam.Biasanya dimulai dengan kata; seperti,umpama,laksana,bagai, sepantun atau bak.
contoh : bagai air di daun talas ( orang yang tidak tetap pendiriannya)
e. Ibarat
Ibarat adalah perumpamaan yang lebih tegas daripada perumpamaan biasa karena diberi penjelasan lebih lanjut.
contoh :Bagai kerakap tumbuh di batu,hidup segan mati tak mau (orang yang hidupnya sangat merana.
f.Tamsil
Tamsil adalah kiasan yang bersajak dan berirama.
contoh : Tua –tua keladi makin tua makin jadi (orang yang makin tua usianya,makin berbuat seperti anak muda.
g.Kata-kata arif
Kata-kata arif adalah ucapan yang berupa kiasan yang mengandung kebijaksanaan.
contoh :sedia payung sebelum hujan (berjaga-jaga dahulu sebelum terjadi sesuatu yang kurang baik).
h.Pemeo
Pemeo adalah kalimat pendek yang pada mulanya hanya diucapkan oleh seseorang saja.Tapi pada suatu waktu ditiru oleh orang banyak.
contoh : maju terus pantang mundur
sekali merdeka tetap merdeka
10. Matsuni
adalah puisi lama yang berisi pujaan terhadap orang-orang besar atau perbuatan yang penting.
11. Rubai
adalah puisi lama bernafaskan agama atau kepercayaan yang terdiri atas empat lari berima a-a-b-b.
12. Gazal
adalah puisi lama yang terdiri dari delapan larik yang berisi masalah kebatinan yang tinggi.
13. Kithah
adalah puisi lama yang mempunyai bentuk tidak teratur yang bersifat keagamaan dan memberi nasihat.
14. Nazam
adalah puisi lama yang terdiri dari dua belas larik berisi cerita tentang hamba raja yang setia.
Mozaik Islam
Islam dan kesehatan
islam dan kesehatan ini akan membahas tetang makan dalam islam yang berdasar riwayat Nabi. 1. Nabi tidak suka makanan yang diawetkan atau makanan yang dimasak lagi. Pada zaman sekarang kita sudah terbiasa makan makanan yang diawetkan, dikalengkan atau makanan kemasan. Misal sarden yang berbulan-bulan dalam kaleng kita makan. Kita cuek akan behaya bahan pengawet yang ditambahkan ke dalam kaleng sarden itu. 2. Nabi tidak pernah makan dengan lauk lebih dari 2 macam. Kita lihat sekarang dalam jamuan prasmanan yang menyediakan banyak jenis lauk, para tamu banyak yang nafsu matanya lebih besar dari kekuatan perutnya. Mereka tidak malu menggambil sampai 4 jenis lauk sekaligus, ayam, ikan, telur, sate…di embat sekaligus. Dan akhirnya banyak yang masuk sampah. 3. Nabi makan pakai tangan dan menjilati tangan sehabis makan. Setelah hasil diskusi ternyata ada keajaiban tersendiri. Ternyata jari-jari tangan kita itu mengeluarkan keringat yang kasat mata, keringat jari tangan ini akan membantu cepatnya makanan menjadi hancur saat dicerna. Penelitian sederhana, ambil 2 wadah air, yang satu obok-obok dengan tangan, dan yang satu jangan kenakan tangan. Kemudian masukkan sayuran segar/ dedaunan ke dalam ke masing-masing wadah. Akan terlihat sayuran/daun yang ada di air yang kena tangan tadi akan rusak. Dan terlihat pula dalam dunia pegemasan makanan, maka para perkerja akan diwajibkan memakai sarung tangan. 4. Nabi melarang meniup makanan yang masih panas. Pertama mendengar hadits ini saya kaget, kok gitu…..? kemudian saya ajak diskusi Teman Kost dari UB yang suka bidang kimia, ternyata disaat kita meniup makanan panas itu Karbon Dioksida keluar dari mulut kita dan menimpa makana yang bercampur uap air, trus katanya ada unsur “XXX” yang terbetuk (saya lupa nama kimianya) yang tidak dapat di cerna dalam tubuh. Ini yang menempel pada nasi. Maka pikiran saya melayang, berapa banyak balita yang suka di suapin pakai nasi yang ditiup-tiup. Dan ini juga pelajaran bagi kita untuk “sabar” menunggu makanan agar dingin sendiri. 5. Nabi mengambil makanan yang jatuh dan memakanya lagi. Dalam sebuah pertemuan di istana Kerajaan ROMAWI yang telah kalah, para sahabat Nabi diundang untuk makan. Suatu ketika ada sedikit nasi sahabat yang jatuh, lalu sahabat mengambil dan memakanya. Lalu selesai pertemuan sahabat lain bertanya ” Apa kau tidak malu mengabil sebutir nasi di depan para pembesar kerajaan Romawi”. Sahabat berkata ” Perintah Nabi lebih aku sukai daripada perhatian perbesar Kaum Rum”. 6. Nabi bersabda ” Seburuk-buruk bagian binatang untuk dimakan adalah bagian kepala dan perut”. Maka tampaklah sekarang bahwa “jeroan” adalah makanan paling berbahaya untuk penderita “asam urat”. Ada lagi sekarang “Bakso kepala Sapi”. Saya terus terang merinding. Takut kandungan dua bagian binatang itu bagi kesehatan. 7. Nabi melarang makan sambil bersandar. Karena itu adalah perbuatan orang bebal dan perbesar kerajaan-kerajaan romawi. 8. Perintah berjalan/melangkah sesudah makan “Jangan tidur diatas makananmu” (hadits). Jadi sehabis makan hendaklah melangkahkan kaki minimal 40x. Perintah ini dulunya membuat saya bingung kok bisa ya…? ternyata setelah kita melangkah 40x sehabis makan, kita akan bersendawa (glegek dalam bahasa jawa). Sendawa ini mengeluarkan udara yang ikut masuk lambung bersamaan dengan proses kita menelan makanan. Dengan keluarnya udara di perut ini mengabibatkan tubuh terasa enak, tidak ada ganjalan udara lagi diperut. 9. Mencuci tangan sebelum memegang makanan sehabis tidur. “Barang siapa mengambil makanan sedang dia belum mencici tangannya, padahal semalam dia tidak tau kemana tanganya, maka jangan salahkan kecuali dirinya sendiri jika dia tertimpa penyakit (hadits). Ya ternyata kita tidak tau kemana saja tangan kita sewaktu tidur, bisa ke lubang hidung (ngupil), bisa juga kena liur atau bahkan ke tempat lain atau juga waktu seseorang mimpi basah, maka biasanya tangan ini tidak sadar bergerilnya ke tembat kebanjiran tersebut.
Puisi
KAULAH SAHABATKU
Seperti lilin di tengah gulita memberikan cahaya dalam kegelapan Seperti mentari di pagi buta memberikan sinar kehangatan, mengusir kebekuan Bagaikan bintang yang mewarnai malam yang tak membiarkan rembulan mengangkasa tanpa teman membawa keceriaan dan kesetiaan Bersamamu… Melalui hari-hari yang penuh liku Bergenggaman erat menepis gundah dan nestapa Berbagi kisah… Tentang cita-cita namun bukanlah angan belaka Tentang cinta yang membuncah namun tertahan di dalam jiwa Tentang harapan yang hendak digapai di masa datang Tentang kegagalan yang hampir meremukkan keyakinan Sahabat… Kita bersama dalam suka maupun duka Saling mengingatkan di tengah canda Aku berharap dan berdoa… Kita kan terus melangkah bersama Menggapai ridho dan cintaNya Meski jarak membentang di antara kita Tak kubiarkan meluluhkan benang kasih yang telah tercipta Sahabat… Terima kasih untuk segalanya Dan biarkanlah kisah kita terus terangkai Kini, esok, hingga masa depan AKULAH SAHABATMU.... Biarpun kita tak mungkin Bersama Sendiri `kan Kurangkai Karsa Sendiri `kan Kususun Cerita Berjalan terus menggapai cita Dalam SAtu ASA DAN DOA,..... BAHAGIA MENYERTAIMU SELAMANYA....
Puisi
cinta mimpi
Wahai sayang ku….. Ujung jarimu ku kucup mesra malam tadi Arrrghhhhhh...! Rupa-rupanya aku bermimpi…..! Salahkah jika aku bermimpi…? Berganding mesra bersama mu disebuah taman Lalu mengikat janji asmara dakapan mesra Sehidup semati hingga ke surga…. Salahkah jika aku bermimpi? Mengharap cinta mu sepenuh hati dan jiwa-raga Suka dan duka hidup bersama Sehingga kehujung dunia….. Salahkah jika aku bermimpi? Menyintai diri mu sehingga mati..!
Puisi
Puisi Ibu
Untukmu Ibu Saat pertama ku melihat dunia ini.. Ketika engkau melahirkan aku, ibu.. Ku menangis mengsyaratkan bahagiaku.. Melihat indahnya dunia ini.. Beribu do’a ku ucapkan untukmu.. Agar jiwa dan ragamu sehat selalu.. Tak ada kata yang bisa kungkapkan.. Untuk mengucapkan terimakasih ibu.. Tanpamu ku tak mungkin ada.. Tanpamu ku tak mungkin bisa berjalan.. Melewati juta’an kisah hidup ini.. Dengan ketegaran yang kau ajarkan.. Ya allah ya tuhanku.. Berikanlah beliau umur yang panjang.. Kesehatan tubuh yang tak terbatas.. Agar aku bisa berbakti kepadanya.. Ibu.. oh.. ibu.. Jasamu akan selalu ku ingat.. Sampai kapanpun akan selalu ku ingat.. Hingga ragaku tak bernyawa..
Cerpen
Cerpen
Pucuk-Pucuk Puisi Untuk Salju Salju yang dingin itu menggigil ketakutan Bukan karena mentari yang sedia hangatkan Tapi oleh diriku penabur dosa dan kepedihan Ku terpaku melihat wajah mesjid yang masih hitam. Kelam. Dipadu langit yang tak kunjung kemerah-merahan, bunga-bunga ilalang bermekaran. Doa-doa sambut pagi berkumanang lewat angin dari lautan. Dingin. Tapi bagai dilindungi selimut tebal aku masih bisa bertahan. Salju akan pergi kenegri seberang, setidaknya aku menyiapkan syair-syair perpisahan untuk luapkan perasaan. Walau galau tak tertahankan. Pena harus kembali berjalan tancapkan kasih yang mungkin kasih sayang di secarik kertas dengan cahaya seadanya. Untuk salju yang berbahagia di negri seberang Aku luluh kau tinggalkan Maafkan rasa yang tak tertahankan Kasih yang mungkin kasih sayang Kopi masih panas-panas kuku kuseruput perlahan. Masuk kedalam dengan kehangatan yang makin melindungiku dari dinginya malam menjelang pagi ini. Apakah maha bersalah datang dengan menghujan, hingga aku tak bisa tidur 2 hari 2 malam. Lengkingan doa akan diakhiri adzan merasuk umat tuk abdikan dirinya kepada Yang Maha Kuasa. Hari ini semua itu malah membuatku semakin tertekan atas ingatan dosa yang berkepanjangan. Aku tertangis tanpa perlawanan. Salju rindukanlah aku kemudian Sekecil-kecilnya adalah kehormatan Tapi jangan sampai tak tertahankan Seperti pernah kukatakan; “ aku hanya persinggahan yang butuh kenangan !!” aku kembali mengingatnya menangis dipelukanku malam itu. Ia tak henti lukai dirinya tuk lukai aku. Beberapa kali kucoba kembali mencumbu. Ia tak hiraukan– karena hati terlanjur tersayat sembilu. Kasih muncul di bulan Fitri. Tetapi setelah perpisahan. Kurasa itu cukup untuk dijadikan jawaban untuk manusia yang diliputi dusta seperti diriku. Bagiku lebih baik dihentikan sekarang. Karena sedih sesaat akan membawa hikmah untuk hati yang masih sama-sama belajar kehidupan. Hari ini dedaunan, angin sepoi, senja keemasan, bunga ilalang terasa hambar. tak ada membuatku bertahan. Mereka hilangkan keindahan untuk adili aku yang mereka kira telah nodai salju. Berjalan diantara mereka bagai dihardik seribu cemooh walau itu semu. Mungkin bagi mereka aku manusia batu yang terbentuk dari ombak masa lalu. Hanya menyebar dendam dan khianat terhadap cinta. Apakah mereka pernah mengerti deritaku, menyelam keberbagai samudra hati sekedar mencari cinta sejati– walau aku makin luluh lantah dalam hina dunia ini. Pagi buta ini tak banyak berubah seperti tadi malam. Langit kelam yang berbintang dan duduk anggun tuan rembulan, hanya saja mulai dingin karena embun ikut berselancar lewat angin. Untuk sahabat yang menaruh kasih pada salju Salju mencair bukan tak menentu Tapi inilah waktunya ia mengalir disungai yang berliku Wajar bila kalian mencambukku Karena salju terlihat merah oleh darah ku Aku bukan Tuhan yang mempunyai rencana panjang Aku hanya si hina yang hanyut dalam cerita penyair dan anaknya; Tat kala penyair itu meninggal Ia hanya tinggalkan gurindam Tentang sungai sungai di india Yang alurnya bagai hidup yang pula berliku tak menentu Aku teringat pertama kali bertemu salju. Dibalik parasnya yang biasa-biasa saja. Karena ia hanya membawa putih dan tak ternoda. Bagai kapas yang selembut-lembutnya. Kadang bisa kulihat peperangan antara keceriaan dan penderitaan. Sewaktu-waktu ia menatap kosong, menangis dan memetik tembang ciptaan. Dan pabila waktu berlalu, ia serupa bunglon yang mengganti kulitnya. Berubah riang gembira, tertawa, bercanda, dan melantunkan lagu sinderlela. “oh salju yang tampak beku!! “. Hari itu aku jatuh yang mungkin jatuh cinta kepada mu. Saat kau tertawakan dunia, dan semua manusia disekitar kita. Kami tertawa. Hingga waktu berlalu berjalan seenaknya sampai salju dan aku menjadi “kita”. Semuanya langsung berubah bagai bermetamorfosa. Semua kebebasan terkekang. Dunia disekelilingku juga menghujani aku dengan hasutan “api dan salju memang sudah takdir tak bisa disatukan!!”. Aku bimbang, galau dan kacau. Hingga beberapa pertanyaan menikam “mau dibawa kemana sebuah hubungan? Untuk apa, kalau hanya akhirnya perpisahan!!”. Aku yang tak pernah yakin pada diriku sendiripun terombang-ambing, sampai kiranya kami tiba di dermaga perpisahan. Tepatnya bukan perpisahan, hanya inilah jalan yang kupikir mengembalikan keceriaan diuapnya yang putih menggoda, serta dingin menikam. Walau kusadar sesaat ia akan di rundung kesedihan. Sementara cemooh dunia kepadaku entah sampai kapan? Jangan kau menangis disana Karena telepati kita tetap terjaga Janganlah pula kau terlalu tertawa Karena tertawa yang terlalu akan berakhir tangis pula Pesona mulai terlihat di ufuk timur. Cahaya merah keemas-emasan terpantul sederhana di langit yang biru penuh senyuman. Ayam jantan berkokok saut-sautan. Dendangkan lagu selamat pagi kehidupan. Sudah saatnya mengakhiri pucuk-pucuk puisi picisan. Akan kuberikan lewat nyanyian burung kutilang yang akan terbang kebarat. Akhirnya dapat kulihat salju kembali putih, lembut, dan mempesonakan setelah kepergianku dari ikatan. Ia harus pergi ke negri seberang. Yang ku bisa sekarang hanya memperhatikan, menatap, serta titip kata persahabatan. Mungkin setelah ini kembali kunikamati kesendirian. Berjalan ikuti angin keberbagai samudra hati. Tapi salju, salah satu yang tak akan terlupakan. “selamat tinggal salju, mengalirlah disungai yang tenang dari sekarang. Karena cukup aku jalanmu yang berkelokan!” Dari dalam perasaan yang tak terucapkan Kupandangi berbagai jenis kerinduan Tapi entah yang satu ini apa namanya Sampai sekarangpun masih kupertanyakan. Untuk salju yang jauh telah mengalir Ada rajah di lenganmu Singkapkanlah hingga menghilang Dan ikut pula aku kan terlupakan. Maafkan!!
Langganan:
Komentar (Atom)